Puncak Lawang
Sumatra Barat
Danau maninjau
Sumatra Barat
Panen Duku Kumpe
Jambi
WKS Muara Sabak
Jambi
Lesehan Muara Tembesi
Jambi
Rabu, 21 Oktober 2020
PENILAIAN TENGAH SEMESTER (PTS) SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2020
Rabu, 23 September 2020
Permainan Bola Besar Melalui Permainan Bolabasket
Permainan Bola Besar Melalui Permainan Bolabasket
Tujuan Pembelajaran:
- Setelah pelajaran berakhir kamu mampu mengamalkan ajaran agama, memiliki sikap yang baik serta memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang: variasi dan kombinasi keterampilan melempar, menangkap, menggiring, menembak bola ke ring basket
Permainan bolabasket dalam permainan bola besar merupakan alat pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, merupakan upaya mempelajari manusia bergerak.
Peta Konsep Permainan Bolabasket:
- Melempar
- Menangkap
- Menggiring
- Menembak bola ke ring
“Permainan Bolabasket pasti akan
menyenangkan jika kita mampu kuasai gerak dasarnya”
Buku permainan bolabasket ini harus kamu pelajari dengan mengedepankan sikap kehidupan beragama (berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan) mencerminkan sikap dan perilaku sportif dalam bermain, bertanggung jawab dalam penggunaan sarana dan prasarana pembelajaran serta menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar, menghargai perbedaan karakteristik individual dalam melakukan berbagai aktivitas fisik, menunjukkan kemauan kerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik, toleransi dan mau berbagi dengan teman dalam melakukan berbagai aktivitas fisik, disiplin selama melakukan berbagai aktivitas fisik, mau menerima kekalahan dan kemenangan dalam permainan.
Bolabasket ialah suatu permainan yang dapat dimainkan oleh puteri maupun putera. Tiap regu terdiri dari 12 orang pemain putera atau puteri dan 5 orang yang dapat langsung turun kelapangan permainan untuk tiap regu. Tujuan permainan memasukkan bola ke dalam keranjang yang tingginya 3,5 m. Regu yang paling banyak dapat memasukkan bola ke dalam keranjang, regu itu menang.
Pertama kali ditemukan permainan bolabasket bertujuan untuk menghilangkan kelesuan berolahraga pada musim dingin, Dr. L.H. Gulick, sekretaris dari bagian pendidikan jasmani YMCA ( Young Men’s Christian Association) Amerika Serikat dan ketua Pendidikan Jasmani YMCA Internasional, yang sekarang disebut Springfield College , di Massachusetts menghendaki diciptakannya suatu permainan yang dapat dimainkan pada waktu-waktu musim dingin, menyenangkan, mudah dipelajari, mudah dimainkan dan menghindari permainan kasar.
James Naismith dapat memenuhi kehendak dari L.H. Gulick itu, dan permainan itu disebut “ basketball ” dan dalam bahasa Indonesia diterjemahkan permainan bolabasket. Permainan bolabasket pertama kali dimainkan pada tahun 1891, dan ternyata mendapat sambutan yang sangat baik terutama oleh kaum muda sehingga dapat berkembang dengan cepat diseluruh dunia.
Bolabasket masuk di Indonesia setelah perang dunia ke-II dibawa oleh perantauperantau Cina dan berkembang dengan cepat sehingga pada PON ke I tahun 1948 di Surakarta, bolabasket telah dicantumkan dalam acara resmi. Persatuan Basket-Ball seluruh Indonesia (PERBASI) berdiri pada tanggal 23 Oktober 1951, kemudian diubah menjadi persatuan bolabasket seluruh Indonesia dengan singkatan tetap PERBASI.
A. Variasi Keterampilan Gerak Permainan Bolabasket
Beberapa gerak dasar permainan bolabasket yang disajikan dalam bab ini adalah :
1. Melempar dan menangkap
a. Keterampilan teknik melempar
bola setinggi dada ( chest pass )
1) Persiapan melakukan lempar bola setinggi dada ( chest pass) :
a) Berdiri dengan sikap melangkah.
b) Bola dipegang dengan kedua tangan di depan dada.
c) Badan agak condong ke depan.
2) Gerakan melempar bola setinggi dada ( chest pass ):
a) Dorongkan bola ke depan dengan meluruskan kedua lengan bersamaan kaki belakang
dilangkahkan ke depan dan berat badan dibawa ke depan.
b) Lepaskan bola dari kedua pegangan tangan setelah kedua lengan lurus.
c) Arah bola lurus sejajar dada.
3) Akhir gerakan melempar setinggi dada ( chest pass ):
a) Berat badan dibawa ke depan
b) Kedua lengan lurus ke depan rileks
c) Pandangan mengikuti arah gerakan bola
b. Teknik melempar bola pantul (
bounce pass )
1) Persiapan melakukan gerak dasar lemparan bola pantul ( bounce pass ):
a) Berdiri dengan sikap melangkah.
b) Bola dipegang dengan kedua tangan di depan dada.
c) Badan agak condong ke depan.
d) Kedua siku lurus ke samping.
Gambar 1.33 Posisi tubuh saat menangkap dan melempar bolabasket
2) Gerakan melakukan gerak dasar lemparan bola pantul ( bounce pass )
a) Dorongkan bola dengan meluruskan kedua lengan ke depan bawah bersamaan kaki belakang
di langkahkan ke depan dan berat badan dibawa ke depan.
b) Lepaskan bola dari kedua tangan setelah kedua lengan lurus.
c) Arah bola memantul ke lantai.
d) Pantulan bola diusahakan setinggi dada penerima bola.
3) Akhir gerakan melakukan gerak dasar lemparan bola pantul ( bounce pass ):
a) Berat badan dibawa ke depan.
b) Kedua lengan lurus serong bawah rileks.
c) Pandangan mengikuti arah gerakan bola.
Gambar 1.34 Melempar bola pantul
c. Keterampilan teknik melempar
bola dari atas kepala ( over head pass )
1) Persiapan melempar bola dari atas kepala ( over head pass) :
a) Berdiri dengan sikap melangkah ke arah lemparan.
b) Bola dipegang dengan kedua tangan di atas kepala.
c) Badan agak condong ke depan.
2) Gerakan melempar bola dari atas kepala ( over head pass )
a) Ayunkan bola ke depan dengan meluruskan kedua lengan bersamaan kaki belakang
dilangkahkan ke depan dan berat badan dibawa ke depan.
b) Lepaskan bola dari kedua tangan setelah kedua lengan lurus.
c) Arah bola lurus dan datar kearah dada penerima bola.
3) Akhir gerakan melempar bola dari atas kepala ( over head pass )
a) Berat badan dibawa kedepan.
b) Kedua lengan lurus ke depan rileks.
c) Pandangan mengikuti arah gerakan bola.
Gambar 1.35 Melempar bola dari atas kepala
d. Keterampilan Gerak dasar
menangkap bola
1) Persiapan melekukan gerak dasar menangkap bola
a) Berdiri dengan sikap kaki melangkah menghadap arah datangnya bola.
b) Kedua lengan dijulurkan ke depan menyongsong arah datangnya bola dengan sikap telapak tangan menghadap arah datangnya bola.
c) Berat badan bertumpu pada kaki depan.
2) Gerakan gerak dasar menangkap bola: Setelah bola menyentuh telapak tangan, tariklah kaki depan ke belakang, sikut lengan ditekuk hingga bola ditarik mendekati dada/ badan.
3) Akhir gerakan gerak dasar menangkap bola
a) Badan agak condong ke depan.
b) Berat badan bertumpu pada kaki belakang.
c) Posisi bola dipegang di depan badan.
Gambar 1.36 Menangkap bola yang datang dari depan badan
2. Menggiring
Menggiring bola dapat dibagi dua:
a. Menggiring bola tinggi Gunanya memperoleh posisi mendekati basket lawan secepat-cepatnya.
b. Menggiring Bola Rendah Gunanya untuk menyusup, mengacaukan pertahanan lawan dan mengecoh lawan
c. Keterampilan gerak dasar menggiring bola Cara melakukannya:
a) Diawali dengan persiapan berdiri dengan sikap melangkah.
b) Badan agak condong ke depan. c) Berat badan tertumpu pada kaki depan.
c) Dengan gerakan mendorong bola menggunakan telapak tangan ke lantai dengan sumber gerakan dari sikut dibantu pergelangan tangan diaktifkan.
d) Ketinggian bola memantul adalah sebatas atau di bawah pinggang.
e) Pandangan mata ketika menggiring bola tertuju bebas ke arah depan.
f) Akhir gerakan kedua tangan rileks dan badan ditegakkan kembali.
Gambar 1.39 Menggiring bola
Gambar 1.37 Menggiring bola tinggi
Gambar 1.38 Menggiring bola rendah
d. Menggiring bola ( dribling ) basket mengikuti teman yang di depannya
1) Kamu berdiri bebas sambil memegang bola.
2) Latihan dilakukan berpasangan atau dalam bentuk kelompok, selama melakukan gerakan tidak boleh bersinggungan sesama teman, untuk menanamkan nilai-nilai kerjasama, keberanian, sportivitas, dan kompetitif.
e. Adu cepat menggiring bolabasket melalui rintangan ( zig-zag ) dalam bentuk lari berantai
1) Berbaris dengan pormasi berbanjar
2) latihan ini dilakukan secara berkelompok (secara estafet/lari berantai), untuk menanamkan nilai-nilai kerjasama, keberanian, sportivitas, dan kompetitif.
f. Lomba cepat mengambil bolabasket dan menggiring melalui rintangan ( zig-zag ), dalam bentuk lari berantai
1) Berdiri berhadapan dengan jarak ± 10 m.
2) Latihan ini dilakukan secara berkelompok, untuk menanamkan nilai-nilai kerjasama, keberanian, sportivitas, dan kompetitif.
Gambar 1.41 Menggiring bola zig-zag
Gambar 1.42 Menggiring bola berantai berpasangan
Gambar 1.40 Menggiring bola simpang siur
3. Keterampilan Gerak dasar Menembak
a. Menembak bola ( shooting ) dengan dua tangan
1) Diawali dengan persiapan berdiri tegak menghadap arah gerakan dalam sikap melangkah, posisi kaki lurus ke depan.
2) Kedua lutut agak direndahkan.
3) Bola dipegang pada bagian samping bawah dengan kedua telapak tangan dan jari-jari terbuka. 4) Pandangan ke arah tembakan sasaran.
4) Dengan gerakan mendorongkan bola ke depan atas hingga lengan lurus, bersamaan dengan itu pinggul, lutut, dan tumit naik.
5) Lepaskan bola dari pegangan tangan saat lengan lurus dan gerakan pelepasan bola dibantu dengan mengaktifkan pergelangan tangan serta jari-jarinya.
6) Bentuk arah bola yang benar adalah menyerupai parabola atas melengkung.
7) Akhir gerakan kedua lengan lurus ke depan rileks dan arah pandangan mengikuti arah gerak bola.
b. Menembak ( shooting ) dengan satu tangan
1) Diawali dengan persiapan berdiri tegak, sikap melangkah menghadap arah gerakan bola dan kedua lutut agak rendah.
2) Bola dipegang pada bagian bawahnya dengan telapak tangan dan jari-jari.
3) Satu terbuka sedangkan tangan yang lainnya membantu menahan bagian samping bola.
4) Pandangan ke arah tembakan sasaran.
5) Dilanjutkan dengan gerakan mendorong bola ke depan atas dengan menggunakan satu lengan hingga lengan lurus. Bersama dengan itu pinggul, lutut dan tumit naik.
6) Lepaskan bola dari pegangan tangan saat lengan lurus.
7) Gerakan pelepasan bola dibantuk dengan mengaktifkan pergelangan tangan serta jari-jari.
Gambar 1.43 Gerak memasukkan bola ring basket/menembak dengan dua tangan
8) Arah bola yang benar adalah menyerupai parabola atau melengkung.
9) Akhir gerakan kedua lengan lurus ke depan rileks dan arah pandangan mengikuti arah gerak bola.
c. Pembelajaran Variasi gerak dasar shooting menggunakan satu tangan Pelaksanaannya dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Menembak bolabasket bergerak maju, mundur, dan menyamping,
1) Berdiri berhadapan dengan jarak ± 5 m.
2) Menembak bolabasket bergerak maju, mundur, dan menyamping.
3) Dilakukan berpasangan atau berkelompok, untuk menanamkan nilai-nilai kerjasama, keberanian, sportivitas, dan kompetitif.
b. Shooting bolabasket pada formasi berbanjar
1) Berdiri dengan membentuk pormasi berbanjar.
2) Setelah melakukan shooting bergerak lari pindah tempat ke barisan belakang pada barisan di hadapannya.
3) Latihan ini dilakukan berpasangan atau berkelompok, untuk menanamkan nilai-nilai kerjasama, keberanian, sportivitas, dan kompetitif.
Gambar 1.45 Menembak bola maju-mundur
Gambar 1.46 Shooting ke taman
Gambar 1.44 Gerak memasukkan bola ring basket/menembak dengan satu tangan
c. Shooting bolabasket pada formasi berbanjar dari arah depan ring basket
1) Berbaris stu banjar menghadap ring dengan jarak ± 3 m.
2) Kelompok di depan ring basket yang melakukan shooting dan yang ada di belakang yang mengambil bola dan mengopernya ke kelompok di depan ring.
3) Setelah melakukan shooting dan mengoper bola, bergerak lari pindah tempat (yang melakukan shooting pindah ke belakang ring dan yang mengoper ke depan ring).
4) Latihan ini dilakukan berkelompok, untuk menanamkan nilainilai kerjasama, keberanian, sportivitas, dan kompetitif.
d. Gerak dasar lay-up shoot Model pembelajarannya sebagai berikut :
1) Lay-up shoot
a) Berdiri menghada rekan di depan dengan jarak ± 5 m.
b) Gerak melangkah, dilanjutkan dua langkah sambil memegang bolabasket, yang telah melakukan lay-up shoot bergerak berpindah tempat ke barisan menangap bola. Latihan ini dilakukan berpasangan atau kelompok. Untuk menanamkan nilainilai kerjasama, keberanian, sportivitas, dan kompetitif.
Gambar 1.47 Shooting ke ring basket
Gambar 1.48 Lay-up shoot
2) Lay-up shoot diawali menggiring bola
a) Berdiri berhadapan dengan jarak ± 5 m.
b) lakukan teknik lay-up shoot, yang telah melakukan lay-up shoot bergerak berpindah tempat ke barisan menangap bola. Latihan ini dilakukan berpasangan atau kelompok. Untuk menanamkan nilai-nilai kerjasama, keberanian, sportivitas, dan kompetitif.
B. Kombinasi Keterapilan Gerak Permainan Bolabasket
Setelah kamu mempelajari tentang variasi keterampilan gerak permainan bolabasket, sekarang kamu akan mempelajari tentang kombinasi gerak, yaitu menggabungkan beberapa keterampilan gerak, diantara kombinasi gerak tersebut adalah menangkap dan passing , menggiring dan passing , menggiring dan shooting , dan passing dan shooting.
Setelah Kamu pelajari konsep variasi dan kombinasi permainan bolabasket, sekarang coba kamu terapkan yang telah kamu pelajari tersebut dalam aktivitas pembelajaran bersama teman-temanmu.
1. Pembelajaran variasi dan
kombinasi keterampilan gerak menangkap dengan
passing
a. Berdiri berhadapan dengan jarak ± 5 m.
b.Lempar dan menangkap bolabasket bergerak maju, mundur dan menyamping.
c. Lakukan secara berulang-ulang.
d.Dilakukan berpasangan
atau berkelompok, untuk menanamkan nilai-nilai kerjasama, keberanian,
sportivitas, dan kompetitif.
2. Menangkap dan passing
bolabasket pada formasi berbanjar
1) Berdiri berhadapan dengan jarak ± 5 m.
2) Melakukan lemparan bergerak berpindah tempat, dilakukan berpasangan atau berkelompok, untuk menanamkan nilai-nilai kerjasama, keberanian, sportivitas, dan kompetitif.
Gambar 1.50 Kombinasi gerak menangkap dengan melempar
Gambar 1.49 Menggiring bola dan lay-up shoot
3) Lakukan secara berulang-ulang.
Gambar 1.51 Menangkap dan passing berbanjar
3. Passing dan menangkap
bolabasket pada formasi lingkaran
1) Berdiri berhadapan dengan jarak ± 5 m.
2) Setelah melakukan lemparan bergerak berpindah tempat (dari tengah lingkaran pindah ke garis lingkaran dan dari garis lingkaran pindah ke tengah lingkaran).
3) Lakukan secara berulangulang.
4) lakukan berpasangan atau berkelompok, untuk menanamkan nilai-nilai kerjasama, keberanian, sportivitas, dan kompetitif.
C. Bermain bolabasket menggunakan setengah lapangan basket
1. Bermain setengah lapangan Pelaksanaannya adalah bidang A lapangan untuk tim A dan bidang B lapangan untuk tim B, cara bermain:
a. Bentuk dua kelompok.
b.Tim A menempatkan pemainnya di lapangan B sebanyak 2 orang pemain.
c. Begitu juga tim B menempatkan 2 pemain di lapangan A.
d.Para pemain boleh menggiring, melempar, dan menembak.
e.Saat menggiring bola, pemain yang berada pada lapangan A dan B tidak boleh melewati garis tengah.
f. Jadi yang berhak melakukan serangan pada lapangan lawan hanya 2 orang pemain.
Gambar 1.52 Menangkap dan passing formasi lingkaran
g. Tim pemenang adalah tim yang dapat memasukkan bola ke ring basket lebih banyak. h. Lama permainan 5-10 menit.
h.Untuk menanamkan nilainilai kerjasama, keberanian, sportivitas, dan kompetitif.
2. Bermain bolabasket dengan peraturan yang dimodifikasi
a. Bentuk kamu menjadi dua regu bermain bolabasket menggunakan setengah lapangan. Jumlah pemain adalah 2 lawan 3 dilanjutkan dengan 4 lawan 3 atau 5 lawan 4.
b.2 pemain penyerang dan 3 pemain bertahan.
c. 4 pemain penyerang dan 3 pemain bertahan. d. 5 pemain penyerang dan 4 pemain bertahan.
d.Setiap pemain berusaha memasukan bola ke ring basket, dengan gerak dasar yang telah dipelajarinya.
e.Regu yang menang adalah regu yang paling banyak memasukan bola ke rig basket dengan teknik yang benar.
f. Dilakukan berpasangan atau berkelompok. untuk menanamkan nilai-nilai kerjasama, keberanian, sportivitas, dan kompetitif.
Senin, 21 September 2020
Menganalisis Keterampilan Gerak Aktivitas Spesifik Senam Lantai
Bab VI
Menganalisis Keterampilan Gerak Aktivitas Spesifik Senam Lantai
Senam merupakan salah satu
aktivitas jasmani yang menyenangkan. Setiap gerak kehidupan kita senantiasa
berhubungan dengan gerakan senam. Apabila kita melakukan senam ketangkasan,
tubuh kita akan terasa lebih kuat dan terampil. Semakin banyak kita melakukan
senam ketangkasan seperti lompat kangkang dan jongkok akan membuat kita lebih
percaya diri dan berani menghadapi tantangan. Cobalah lakukan senam ketangkasan
yang menggunakan peti lompat. Aktivitas senam menggunakan peti lompat sangat
memungkinkan akan memberikan landasan pembentukan dan pengembangan karakter
keberanian, kepercayaan diri, dan ketangkasan. Siswa akan merasa senang dan
bangga pada diri sendiri jika berhasil melakukan gerakan loncat pada peti
lompat, sehingga akan menumbuhkan rasa percaya diri pada kemampuan diri
sendiri.
A. Analisis Keterampilan
Gerak Loncat Kangkang
1. Analisa Loncat Kangkang
Loncat kangkang adalah jenis loncatan yang dilakukan menggunakan peti lompat
dengan posisi badan agar sedikit condong ke depan dan membuka kedua kakinya
(kangkang) pada saat melewati peti lompat.
2. Analisa Gerak Loncat
Kangkang
a. Analisis Loncat Kangkang
Tumpuan Pangkal Peti Lompat Cobalah lakukan dan analisis keterampilan gerak
loncat kangkang tumpuan pangkal peti lompat melalui tahapan gerakan sebagai
berikut:
1) Berdiri dengan jarak
tertentu dari peti lompat
2) Awalan dengan lari cepat
3) Tolakan kedua kaki rapat
4) Gapai bagian pangkal peti
lompat dengan kedua lengan lurus atau sedikit siku sedikit ditekuk
5) Tahanlah gerak bahu untuk
melaju ke depan
6) Badan keadaan lurus atau
sedikit melengkung
7) Saat terjadi dorongan ke
atas kaki, tungkai dibuka lebar-lebar hingga melewati peti lompat
8) Kedua kaki dirapatkan
kembali sebelum penurunan
9) Pendaratan dilakukan
dengan urutan ujung kaki, lalu seluruh kaki, lutut ditekuk panggul
dibungkukkan, dan berdiri tegak
10)Pandangan ke depan untuk
menjaga keseimbangan
11)Perhatikan gambar 6.1
Tumpuan Pangkal Peti Lompat
Perhatikanlah kesalahan-kesalahan dalam keterampilan gerak loncat kangkang
tumpuan pangkal peti lompat, yaitu: awalan lari kurang cepat, tolakan kedua
kaki tidak bersamaan, peti lompat tidak tercapai dengan baik, tumpuan tidak
pada pangkal peti lompat, tahanan tangan di peti lompat kurang kuat, kedua
tungkai kurang dibuka sehingga menyentuh peti, pendaratan kedua kaki kurang
bersamaan dan tidak berurutan, dan pandangan tidak ke depan.
b. Analisis Loncat Kangkang
Tumpuan Ujung Peti Lompat
Cobalah kalian lakukan dan
analisis keterampilan gerak loncat kangkang ujung peti lompat melalui tahapan
gerakan sebagai berikut:
1) Berdiri dengan jarak
tertentu dari peti lompat
2) Awalan dengan lari cepat
3) Tolakan kedua kaki rapat.
4) Gapai bagian ujung peti
lompat dengan kedua lengan lurus atau sedikit siku sedikit ditekuk.
5) Tahanlah gerak bahu untuk
melaju ke depan.
6) Badan keadaan lurus atau
sedikit melengkung.
7) Saat terjadi dorongan ke
atas kaki, tungkai dibuka lebar-lebar hingga melewati peti lompat.
8) Kedua kaki dirapatkan
kembali sebelum penurunan.
9) Pendaratan dilakukan
dengan urutan ujung kaki, lalu seluruh kaki, lutut ditekuk panggul
dibungkukkan, dan berdiri tegak.
10) Pandangan ke depan untuk
menjaga keseimbangan.
11) Perhatikan gambar 6.2
Perhatikanlah
kesalahan-kesalahan dalam keterampilan gerak loncat kangkang tumpuan ujung peti
lompat, yaitu: awalan lari kurang cepat, tolakan kedua kaki tidak bersamaan,
peti lompat tidak tercapai dengan baik, tumpuan tidak pada ujung peti lompat,
tahanan tangan di peti lompat kurang kuat, kedua tungkai kurang dibuka sehingga
menyentuh peti, pendaratan kedua kaki kurang bersamaan dan tidak berurutan, dan
pandangan tidak ke depan.
3. Aktivitas Pembelajaran
Gerak Loncat Kangkang
Coba kalian lakukan
aktivitas belajar di bawah ini untuk belajar gerak loncat kangkang:
a. Aktivitas pembelajaran
Meloncati Kardus
1) Buat kelompok 5-6 orang
2) Masing-masing kelompok
mendapatkan empat buah kardus bekas
3) Secara bergantian/urutan
loncati sebuah kardus dengan kaki mengangkang
4) Secara bergantian/urutan
loncati dua buah kardus dengan kaki mengangkang
5) Secara bergantian/urutan
loncati tiga kardus dengan kaki mengangkang
6) Secara bergantian/urutan
loncati empat kardus dengan kaki mengangkang
7) Saat melewati kardus
tangan jangan menyentuh kardus
8) Saat mendarat usahakan
dengan kedua kaki yang mengeper
9) Lakukan aktivitas
tersebut terus-menerus secara bergantian/urutan sampai batas waktu yang
ditentukan guru
10) Perhatikan gambar 6.3.
b. Aktivitas pembelajaran
Meloncati Teman
1) Buat kelompok 5-6 orang.
2) Berbarislah dengan jarak
antara 1-2 meter dan menghadap arah yang sama.
3) Semua siswa membungkuk
kecuali siswa yang paling belakang.
4) Siswa yang paling
belakang meloncati secara kangkang satu persatu siswa yang membungkuk di
depannya.
5) Setelah semua siswa
terlewati di bagian paling depan siswa tersebut membungkuk.
6) Kemudian siswa yang ada paling belakang meloncati kembali secara kangkang satu persatu siswa yang membungkuk di depannya.
7) Saat melewati punggung
teman tekanan tangan jangan terlalu keras.
8) Saat mendarat usahakan
dengan kedua kaki yang mengeper.
9) Lakukan aktivitas
tersebut terus-menerus secara bergantian sampai semua siswa dapat melakukan.
10) Perhatikan gambar 6.4.
1) Buat kelompok 5-6 orang.
2) Siapkan tiga buah peti
lompat yang tingginya bertahap.
3) Lakukan meloncati secara
kangkang peti lompat yang pendek.
4) Lakukan meloncati secara
kangkang peti lompat yang sedang.
5) Lakukan meloncati secara
kangkang peti lompat yang tinggi.
6) Saat melewati peti
lompat, kedua tangan dapat menumpu di pangkal atau di ujung peti lompat.
7) Saat mendarat usahakan
dengan kedua kaki yang mengeper.
8) Lakukan aktivitas
tersebut terus-menerus secara bergantian sampai batas waktu yang ditentukan
9) Perhatikan gambar 6.5.
Gambar 6.5 Aktivitas pembelajaran
meloncati peti lompat bertahap
4. Ringkasan
Loncat kangkang merupakan
loncatan yang dilakukan menggunakan peti lompat dengan posisi badan membuka
kedua kakinya (kangkang) pada saat melewati peti lompat. Loncat kangkang dapat
dilakukan pada tumpuan pangkal dan ujung peti lompat. Agar dapat melakukan
loncat kangkang kalian dapat melakukan aktivitas belajar meloncati susunan
kardus, meloncati teman yang membungkuk, dan meloncati peti lompat dengan ketinggian
secara bertahap.
5. Penilaian
a. Pengetahuan Pengetahuan
siswa akan dinilai melalui tes tertulis maupun penugasan tentang hasil kerja
kajian konsep dan prinsip senam ketangkasan yang berhubungan dengan kesehatan
yang meliputi kekuatan otot dan kelenturan.
b. Sikap Sikap siswa selama
mengikuti aktivitas senam ketangkasan akan dinilai melalui observasi
sikap/perilaku siswa yang meliputi sportivitas, tanggungjawab, toleransi,
disiplin, dan kerjasama yang dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik.
c. Keterampilan Keterampilan
siswa akan dinilai melalui unjuk kerja senam ketangkasan yang berhubungan
dengan kesehatan melalui tes yang meliputi tes loncat kangkang.
Sumber : Buku PJOK Kelas XI Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI 2017
Minggu, 20 September 2020
BAB II DAFTAR AKUN PADA AKUNTANSI DESA
DAFTAR AKUN PADA AKUNTANSI DESA
Rekening atau perkiraan
(account) merupakan daftar tempat mencatat perubahan aktiva. Kewajiban, modal,
pendapatan, dan beban dari transaksi keuangan.
1. Daftar akun pada akuntansi desa
Dalam akuntansi desa, kode
rekening penting untuk digunakan. Penggunaan kode rekening ini sifatnya agar
lebih memudahkan dalam mengidentifikasi komponen-komponen laporan akuntansi
desa
a. Kode rekening pendapatan desa
Adanya pengelompokan kode rekening ini salah satunya untuk
rekening pendapatan desa. Adabeberapa pengelompokan dari pendapatan desa
sebagaiberikut.
1) Pendapatan Asli desa (PA Desa)
Berikut jenis-jenisnya : a) Hasil usaha, b) Hasil asset, c) Swadaya, Partisipasi, dan gotong royong, d) Lain-lain PA Desa
2) Pendapatan transfer
Beberapa pendapatan transfer antaralain: a) Dana desa, b) Bagian dari hasil pajak daera kabupaten/kota dan retribusi daerah, c) Alokasi dana desa, d) Bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Propinsi, e) Bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten/kota.
3) Pendapatan lain-lain
Ada beberapa jenis pendapatan lain-lain sbb: a) Hibah dan sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat, b) lain-lain pendapatan desa yang sah.
Rincian sampai ketingkat objek pendapatan akan dia atur lebih lanjut dalam Peraturan Bupati/Wali kota.
STANDAR PENGAKUAN, PENGUKURAN DAN PENGUNGKAPAN/DISCLOUSURE AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH
STANDAR PENGAKUAN, PENGUKURAN DAN PENGUNGKAPAN/DISCLOUSURE AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH
Standar Akuntansi Pemerintah yang credible yang di bentuk oleh sebuah komite SAP diperlukan untuk memecah berbagai kebutuhan yang muncul dalam pelaporan keuangan, akuntansi, dan audit dipemerintahan, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Ada beberapa hal yang diatur dalam standar akuntansi pemerintah dan kebijakan akuntansi keuangan pemerintah daerah, yaitu:
1. Pengakuan
Pengakuan dalam akuntansi adalah peruses penetapan terpenihinya criteria pencatatan suatu kejadian atau peristiwa dalam catatan akuntansi sehingga akan menjadi bagian yang melengkapi unsure asset, kewajiban ekuitas dana, pendapatan, belanja dan pembiayaan, sebagaimana akantermuat pada laporan keuangan entitas pelaporan yang bersangkutan.
Pengakuan diwujudkan dalam pencatatan jumlah uang terhadap pos-pos laporan keuangan yang terpengaruh oleh kejadian atau peristiwa terkait. Criteria minimum yang perlu dipenuhi oleh suatu kejadian atau peristiwa untuk diakui yaitu:
a. Terdapat kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan kejadian atau peristiwa tersebut akan mengalir keluar dari atau masuk kedalam entitas pelaporan yang bersangkutan.
b. Kejadian atau peristiwa tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur atau diestimasi dengan andal.
Keriteria pengakuan, perlu dipertimbangkan aspek materialitas.
2. Pengukuran
Pengukuran adalah peruses penetapan nilai uang yang mengakui dan memasukkan pos dalam laporan keuangan. Pengukuran pos-pos dalam laporan keuangan menggunakan perolehan historis. Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara kas atau sebesar nilai dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh asset tersebut dan kewajiban dicatat sebesar nominal.
3. Pengungkapan (disclousure)
Penyajian informasi
secara lengkap yang dibutuhkan oleh pengguna tertuang dalam laporan keuangan. Ikhtisar-ikhtisar atas kebijakan dan pelaksanaan akuntansi kemudian
dimuat dalam Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) dan Laporan Realisasi
Anggaran. Laporan keuangan yang dibuat oleh berbagai dinas atau instansi
pemerintah daerah lalu disampaikan kepada kepala pemerintah daerah setempat dan
diaudit oleh pemeriksa ekstern atau BPK sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Sumber : Buku Praktikum Akuntansi Lembaga KLS XI AK